Smartphone Nokia kembali lahir. Setelah sejak 2014, akhirnya smartphone dengan merek Nokia kembali
memeriahkan pasar.
Smartphone "perdana" Nokia ini hadir lewat
tangan HMD Global. Ini adalah perusahaan asal Finlandia yang memegang hak merek
"Nokia" untuk perangkat mobile. Smartphone tersebut
bernama Nokia 6.
Peluncuran ini merupakan smartphone pertama yang
menyandang merek "Nokia" sejak Nokia memutuskan menjual unit handset-nya
kepada Microsoft pada 2014. Smartphone itu, Nokia 6, menjalankan
sistem operasi (OS) Android dan diproduksi oleh Foxconn.
Kehadiran Nokia 6 menyita perhatian yang cukup besar.
Pasalnya, Nokia pernah menjadi merek ponsel terbesar, tapi gagal ketika beralih
ke pasar smartphone. Hingga akhirnya memilih sistem operasi (OS) Windows
milik Microsoft untuk lini "Lumia", ketika banyak vendor lain justru
melirik Android.
Seakan tak mau membuang waktu, pada minggu pertama tahun ini
HMD Global (pemegang merek Nokia) meluncurkan Nokia 6 edisi
2018. Peluncuran dilakukan dalam sebuah acara yang digelar di China.
Perbedaan lainnya dari segi fisik, di mana Nokia 6 2018
tidak hadir dengan tombol fisik Home seperti model sebelumnya. Oleh karena itu,
sensor sidik jari ditempatkan ke bodi belakang smartphone.
Kendati bernama sama dengan ponsel keluaran tahun lalu,
Nokia 6 (2018) memiliki sejumlah perbedaan dari segi desain, serta hardware
chip yang lebih bertenaga.
Dapur pacunya kini tak lagi menggunakan chip entry-level Snapdragon
430, melainkan Snapdragon 630 yang banyak terdapat di smartphone papan tengah.
Dibandingkan dengan seri sebelumnya, Nokia 6 2018 hadir
dengan fitur OZO audio recording, sebuah teknologi audio yang mendukung
kemampuan dan menangkap audio 3D.
RAM Nokia 6 (2018) berkapasitas 4 GB dengan media
penyimpanan 32/64 GB, baterai 3.000 mH, dukungan 4G LTE, OS Android 7.1.2
Nougat, serta kamera 16 megapiksel dan 8 megapiksel.
Kamera yang diusung tetap sama, yakni resolusi 16 megapiksel
dengan lensa f/2.0 di bagian belakang, dan 8 megapiksel dengan lensa bukaan
f/2.0 di depan. Kamera depan memiliki lensa dengan sudut lebar 84 derajat. Mode
Dual-Sight alias bothie yang dikenalkan di Nokia 8 juga didukung
dalam Nokia 6 (2018) ini.
Nokia 6 (2018) akhirnya turut memakai konektor USB type-C
untuk menggantikan micro-USB pada produk sebelumnya.
Perbedaan lain, deretan soft button di bawah layar
kini menghilang, diganti tombol virtual yang menyatu dengan antarmuka sistem
operasi.
Soal software, Nokia 6 2018 tak dibekali dengan OS
Android terbaru Oreo, melainkan Android Nougat 7.1.1. Namun demikian, HMD menjanjikan smartphone ini
dapat di-upgrade ke Android Oreo.
Meski demikian, layar Nokia 6 (2018) yang selebar 5,5 inci
resolusi full-HD tetap berjenis konvensional, dengan aspect ratio 16:9,
bukan bezel-less dengan aspect ratio 18:9 yang biasanya jadi alasan vendor
memindahkan tombol ke dalam tampilan antarmuka.
Sementara itu, bagian pemindai sidik jari juga ikut dipindah
dan kini bertengger di bawah modul kamera di sisi punggung. Bentuknya berubah
dari tadinya elips menjadi bundar.
DI China, Nokia 6 (2018) dibanderol sama dengan
pendahulunya, yakni 1.699 yuan (Rp 3,6 juta) unutk versi dengan storage 64 GB.
Varian 32 GB dihargai 1.499 yuan (Rp 3,1 juta). Belum diketahui apakah Nokia 6
(2018) bakal dipasarkan di luar China atau tidak.
Ada dua versi Nokia 6 2018 yang dirilis, yakni dengan memori internal
32GB dan 64GB. Keduanya sama-sama dibekali RAM 4GB.
Menyoal kamera, tak ada perubahan dari Nokia 6, yakni kamera
utama 16MP dan kamera selfie 8MP.
Untuk layar, luasnya masih sama dengan Nokia 6, yakni 5,5
inci dengan resolusi 1.080 piksel.
Belum ada informasi apakah smartphone ini bakal
tersedia di pasar lain. Mengingat beberapa tipe smartphone Nokia
lain, yakni Nokia 3, 5, dan 6 sudah tersedia di Indonesia, kemungkinan Nokia
6 2018 juga bakal hadir di negara lainnya di luar Tiongkok.
EmoticonEmoticon